Politik-budaya-olahraga-tehnolagi-ekonomi

Rabu, 27 Juli 2011

Tahun 2011 Tangsel Siap Terbitkan KTP Elektronik

Tangsel- Di Tahun 2012 nanti Tangerang Selatan siap menerbit e-KTP ( KTP Elektronik),sesuai dengan PEPRES No. 35 Th 2010 Tentang perubahan atas  peprees No. 26 Th 2009 Penerapan e-KTP paling lambat 2012." Tangsel siap untuk menerapkan e-KTP terutama Disdukcapil karena hal tersebut bagian dari Kebijakan Strategis Nasional Bidang Kependudukan," ungkap Chairul Saleh,M.Si. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangsel saat melakukan Sosialisasi e-KTP di tingkat Rw/Rt Se Kota Tangerang Selatan, selasa (26 Juli 2011) di Kelurahan Serua.
Ada tiga hal sehingga pemerintah harus menerapkan e-KTP tersebut,pertama untuk mengendalikan KTP ganda,Menghindari dari Kejahatan dan mempermudah dalam membuat data base,papar Chaerul Saleh.
untuk melaksanakan program tersebut dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan operasi yutisi kependudukan di kota Tangsel." Kami berharap bagi para pendatang yang telah menetap di Tangsel agar mempunyai hanya satu KTP saja,dengan demikian tidak terjadi KTP ganda," jelasnya.
Mengenai Anggaran untuk menerbitkan e-KTP, Chaerul Saleh menjelaskan kalau dana anggaran tersebut dari Pemerintah Pusat sebesar 7 Triliyun untuk menerbit e- KTP seluruh Indonesia. " Pemerintah Pusat yang akan menyediakan segala peralatan seperti Chip dan juga e-KTP harus dilengkapi dengan fhoto dan sidik jari,"umgkapnya.(excho)

Selasa, 26 Juli 2011

Sri Mulyani Tahu Rahasia Pemerintah


nusantarapost.com JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani melakukan wawancara dan disiarkan langsung Bloomberg TV. Dalam acara tersebut, Sri Mulyani menyinggung tentang tiga partai besar di Indonesia yang memanipulasi pemerintah menjadi kontroversi.

Sri Mulyani dianggap tahu segala isi pemerintah beserta rahasianya dengan mengeluarkan lontaran-lontaran tersebut.

”Ini temuan yang menarik ketika keluar dari mulut Sri Mulyani yang kaitannya mengetahui seluruh anggaran departemen dan anggaran yang dipegang oleh DPR,“ ujar Pengamat Politik Charta Politika, Yunarto Wijaya saat ditemui usai acara diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta, Sabtu(16/7/2011).

Seperti diketahui sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi Bloomberg dan dikutip situs srimulyani.net, mantan Menteri Ketuangan Sri Mulyani mengatakan tiga partai besar di Indonesia memanipulasi pemerintah.

Tiga partai ini memiliki pengaruh besar di Indonesia, bisa mempengaruhi kebijakan, memanipulasi pemerintah, menguntungkan diri sendiri dan mengatur dunia politik di Indonesia.

Menurut Yunarto semua masyarakat tahu bahwa Sri Mulyani adalah korban politik dan korban kartel politik sehingga ia terlempar tidak berada di pemerintahan lagi.

”Ini hanya sharing saja karena dia sudah berada di luar pemerintahan dan kekuasan politik dan itu sesuai dengan apa yang dipersepsikan selama ini walaupun tidak melalui fakta hukum,“ sergahnya.(Willy Widianto)